Pabrik Tahu ini pertama kali berdiri pada tahun1964 yang bertempat di Hutan Kayu, Jakarta. Pemilik Pabrik Tahu ini bernama Bapak Suedi. Bapak Suedi ini mengawali usaha tahu dengan menjadi karyawan di pabrik pamannya yang berada di kawasan Hutan Kayu, Jakarta. Produk tahu ini berawal dijual di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang kemudian meluas pemasarannya ke pasar Santa, yaitu pada tahun 1970.
Pada tahun 1974, Bapak Suedi ingin mencoba berusaha sendiri, yaitu dengan mengontrak di daerah Mampang, Jakarta dan mendirikan pabrik tahu di daerah tersebut. Di daerah ini pemasaran tahu cukup baik, yaitu semakin banyaknya permintaan tahu dari konsumen. Pembayaran uang kontrakan yang ditempati Bapak Suedi cukup unik, yaitu dengan membayar 4 kaleng ampas tahu per harinya.
Merasa sudah cukup memperoleh modal, pada tahun 1975 Bapak Suedi membeli tanah di daerah Kampung Dukuh, Jakarta dan langsung mendirikan pabrik tahu. Pabrik Tahu di Kampung Dukuh ini berkembang pesat. Produk andalan dari pabrik tahu ini adalah tahu goring, produk tahu ini sudah cukup terkenal di mata masyarakat, sehingga permintaan akan tahu buatan Bapak Suedi meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 1995, Bapak Suedi kembali pintah tempat, yaitu di daerah Pamulang Timur. Pabrik Tahu ini diberi nama “PMJ 6 Bersaudara”. Dari awal berdiri hingga sekarang produk andalan dari pabrik tahu ini adalah tahu goreng, meskipun di pabrik ini menghasilkan brbagai macam tahu, diantaranya adalah tahu bandung dan tahu putih yang besar. Satu kotak tahu goreng ini dihargai Rp. 17.000 yaitu berisi 144 buah tahu. Pemasaran tahu sudah mencapai daerah Pal Merah, Kebayoran dan Bintaro. Warga sekitar juga banyak yang membeli tahu langsung dari pabriknya. Dengan kesuksesan yang telah didapat oleh Bapak Suedi, Ia mampu menyekolahkan keempat cucunya mulai dari bangku SD sampai Kuliah.
Sentral UKM Pamulang Timur
satukan visi dan informasi
Tentang Sentral UKM
- Sentral Usaha Kecil Menengah Pamulang Timur
- Tanggerang Selatan, Banten, Indonesia
- Sentral Usaha Kecil Menengah (UKM) daerah pamulang timur adalah salah satu wadah yang dibentuk oleh mahasiswa UIN Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan masuk 2007 dalam KKS-BT tahun 2010.. tujuan Sentral UKM ini adalah dengan harapan dapat membantu informasi terbaru tentang UKM di luar atau info-info pengembangan bisnis ke UKM Pamulang Timur atau membantu pemasaran UKM di daerah Pamulang Timur..
Jumat, 13 Agustus 2010
sejarah UKM tanaman hias
Historis berdirinya UKM yang bergerak dalam bidang tanaman hias ini, bermula dari munculnya ide seseorang untuk membuat usaha kelompok yang produktif dari suatu lingkungan di daerah Pamulang Timur. Beliau merasa prihatin dengan kondisi anak muda sekarang ini. Anak muda yang tidak punya kerjaan, hanya iseng dan menghabiskan waktunya hanya untuk bernyanyi-nyanyi dan bermain gitar. Akhirnya beliau mengajak beberapa orang warga sekitar untuk bekerja bersama dalam usaha agribisnis tanaman hias.
Usaha awal yang mereka lakukan dalam membuat usaha kelompok produktif itu adalah dengan membuka komunikasi dengan pihak kelurahan setempat dan upaya untuk mengesahkan keberadaan kelompok mereka. Setelah merampungkan syarat-syarat administrasi yang diminta oleh pihak kelurahan, akhirnya pada tanggal 8 November 2008 keluarlah SK (Surat Keputusan) dari pihak kelurahan yang menandakan resminya kelompok ini dan terdaftar sebagai kelompok tani tanaman hias di kelurahan Pamulang Timur bernama ”Kelompok Tani Tunas Muda Pamulang Timur”. Dengan komoditas unggulannya adalah tanaman jenis Bromelia.
Pada mulanya yang bergabung dalam keanggotaan kelompok tani ini hanya terdiri dari 6 orang. Permodalan awal untuk kelompok ini adalah dari modal pribadi masing-masing anggota kelompok tersebut. Perlu diketahui bahwa Kelompok Tani Tunas Muda ini adalah pelopor pertama dalam usaha bersama khususnya dalam bidang agribisnis tanaman hias. Dan yang pada akhirnya menjadi inspirasi untuk membuat kelompok tani-kelompok tani selanjutnya.
Usaha awal yang mereka lakukan dalam membuat usaha kelompok produktif itu adalah dengan membuka komunikasi dengan pihak kelurahan setempat dan upaya untuk mengesahkan keberadaan kelompok mereka. Setelah merampungkan syarat-syarat administrasi yang diminta oleh pihak kelurahan, akhirnya pada tanggal 8 November 2008 keluarlah SK (Surat Keputusan) dari pihak kelurahan yang menandakan resminya kelompok ini dan terdaftar sebagai kelompok tani tanaman hias di kelurahan Pamulang Timur bernama ”Kelompok Tani Tunas Muda Pamulang Timur”. Dengan komoditas unggulannya adalah tanaman jenis Bromelia.
Pada mulanya yang bergabung dalam keanggotaan kelompok tani ini hanya terdiri dari 6 orang. Permodalan awal untuk kelompok ini adalah dari modal pribadi masing-masing anggota kelompok tersebut. Perlu diketahui bahwa Kelompok Tani Tunas Muda ini adalah pelopor pertama dalam usaha bersama khususnya dalam bidang agribisnis tanaman hias. Dan yang pada akhirnya menjadi inspirasi untuk membuat kelompok tani-kelompok tani selanjutnya.
sejarah konveksi pak haji
Usaha kecil menengah H. Ali Konveksi mulai dirintis oleh sang pemilik Bpk. H. Ali Siddiq pada awal tahun 1980an. Awalnya beliau bekerja sebagai penjahit dikonveksi orang lain, namun bekat niat yang kuat untuk memperbaiki perekonomian keluarganya, beliau keluar dari pekerjaan dan membuka usaha jahit sendiri di rumahnya. Usaha ini pertama kali berdiri di jalan Wijaya Timur daerah Blok.M yang merupakan rumah dari Bpk. H. Ali sendiri. Dapat dikatakan usaha ini hanya modal nekat namun dengan keahlian yang beliau miliki dapat meyakinkan salah seorang tetangganya untuk memberikan order jahitan dalam skala besar dengan pembayaran dimuka. Hal ini dimanfaatkan beliau untuk membeli mesin jahit serta memperjakan penjahit yang berkompeten untuk ikut membantuk usahanya.
Usaha konveksi ini terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 1997, beliau pindah rumah dan membuka cabang usaha konveksi ini di daerah Pamulang Timur. Usaha konveksi awal diserahkan pengelolaanya kepada anak pertama beliau yang dan diberi nama Sentra Sarana. Dalam hal ini semua mesin yang dimiliki tidak ikut dibawa beliau, hanya para pekerja yang jumlahnya 5 orang beliau ikut pekerjakan di tempat baru ini.
Dari awal berdiri usaha ini, beliau tidak pernah melakukan promosi lewat media cetak ataupun lainnya. Usaha ini dapat berkembang hingga saat ini dengan pemasaran dari mulut ke mulut para pelanggan beliau yang puas dengan hasil kerja usaha konveksi beliau. Dan juga belum adanya tagihan yang macet sehingga produksi konveksi ini dapat terus berjalan dengan baik. Dalam hal jenis produk yang diproduksi, beliau membagi spesifikasi jenis order jahitan dengan konveksi yang sekarang dikelola oleh anaknya tersebut. Untuk order berjenis saragambaik seragam kerja maupun sekolah dikerjakan okleh beliau namun untuk order kaos akan diserahkan oleh anaknya.
Pagawai yang menetap tinggal dengan beliau ada 5, namun ketika ada order dalam jumlah yang besar, beliau akan menambah pekerja biasanya rekomendasi dari pekerja lainnya ataupun mencari bantuan dari warga sekitar yang pastinya mengerti dalam bidang ini. Mesin yang dimiliki ada beberapa jenis, ada mesin untuk menjahit biasa, mesin jahit zigzag, mesin potong kain, dan juga mesin bordir. Sekian sedikit sejarah berdirinya UKM H.Ali Konveksi yang berada di Gang.Pinang RT 02 RW.03 Pamulang Timur, Pamulang, Tangerang Selatan.
Usaha konveksi ini terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 1997, beliau pindah rumah dan membuka cabang usaha konveksi ini di daerah Pamulang Timur. Usaha konveksi awal diserahkan pengelolaanya kepada anak pertama beliau yang dan diberi nama Sentra Sarana. Dalam hal ini semua mesin yang dimiliki tidak ikut dibawa beliau, hanya para pekerja yang jumlahnya 5 orang beliau ikut pekerjakan di tempat baru ini.
Dari awal berdiri usaha ini, beliau tidak pernah melakukan promosi lewat media cetak ataupun lainnya. Usaha ini dapat berkembang hingga saat ini dengan pemasaran dari mulut ke mulut para pelanggan beliau yang puas dengan hasil kerja usaha konveksi beliau. Dan juga belum adanya tagihan yang macet sehingga produksi konveksi ini dapat terus berjalan dengan baik. Dalam hal jenis produk yang diproduksi, beliau membagi spesifikasi jenis order jahitan dengan konveksi yang sekarang dikelola oleh anaknya tersebut. Untuk order berjenis saragambaik seragam kerja maupun sekolah dikerjakan okleh beliau namun untuk order kaos akan diserahkan oleh anaknya.
Pagawai yang menetap tinggal dengan beliau ada 5, namun ketika ada order dalam jumlah yang besar, beliau akan menambah pekerja biasanya rekomendasi dari pekerja lainnya ataupun mencari bantuan dari warga sekitar yang pastinya mengerti dalam bidang ini. Mesin yang dimiliki ada beberapa jenis, ada mesin untuk menjahit biasa, mesin jahit zigzag, mesin potong kain, dan juga mesin bordir. Sekian sedikit sejarah berdirinya UKM H.Ali Konveksi yang berada di Gang.Pinang RT 02 RW.03 Pamulang Timur, Pamulang, Tangerang Selatan.
sejarah sablon ARTIS
Berdirinya Usaha kecil Menengah Artis T-Shirt Screen Printing ini butuh perjuangan yang tidak gampang dari Bapak Simon selaku pendiri UKM tersebut. Diawali pada 05 September 2004, beliau dengan keterampilan yang dimiliki bersama istri membuka usaha sablon pakaian. Sebelum mendirikan usaha sablonnya sendiri, beliau pernah bekerja di suatu perusahaan terkemuka di Jakarta. Namun, beliau bersama istri sangat ingin mengaplikasikan hobi mereka yaitu menyablon pakaian yang bergerak di bidang keterampilan dan kesenian. Selama beliau bekerja di perusahaan tersebut, beliau juga mempunyai pekerjaan sampingan yaitu menyablon. Namun, beliau hanya sebagai pekerja. Maka dari itu, beliau sangat ingin membuka usaha sendiri dengan modal keterampilan dan hobi yang dimilikinya tersebut.
Sebelum membuka usaha sablon, beliau juga pernah mencoba keperuntungannya di bidang konveksi pakaian yang hanya mempunyai satu orang pegawai, namun keahlian dari pegawai tersebut bisa tidak maksimal dan membutuhkan pengarahan terlebih dahulu dari beliau. Usaha konveksi ini sangat merugikan beliau, karena belum cukup pengalaman dan baru memulai usaha dibidang konveksi tersebut.
Dengan bermodal awal untuk membuka usaha sablon ini, beliau bersama istri menyiapkan segala keperluan untuk membuka usaha barunya yang bergerak di bidang penyablonan pakaian yaitu sebesar 20 juta rupiah. Modal awal sebesar ini belum termasuk mesin untuk menjahit. Mesin jahit baru diadakan pada tahun 2006 dengan modal 6 juta yang terdiri dari 5 unit mesin jahit diantaranya mesin jahit 2 unit, mesin obras 1 unit, dan mesin overdeck 1 unit.
Awal dari usaha ini masih sepi oleh konsumen, namun lambat laun usaha ini mulai dikenal oleh orang banyak setelah Bapak Simon beserta istri yang bernama Isti berinisiatif untuk mempromosikan usaha sablonnya melalui brosur ke sekolah-sekolah dan koran/majalah Tempo. Lalu dari promosi yang telah dilakukan, banyak konsumen yang mendatangi lokasi beliau yang mengaku mengetahui promosi ini dari koran/majalah Tempo.
Pada tahun 2007, usaha konveksi dan penyablonan ini sempat bekerja sama dengan distro-distro yang berada di daerah Blok M, Blok A, Baritu, dan Taman Puring. Namun, kerja sama ini tidak banyak menguntungkan Bapak Simon karena setiap bulannya hanya berhasil menjual kurang lebih sebanyak 4 buah pakaian saja.
Pembelian tempat usaha yang berada di Jl. Lamtoro No. 44 Pamulang Timur ini, awalnya kontrak. Tetapi setelah 6 tahun berjalan yaitu tepatnya pada Januari 2010, tempat usaha ini sudah menjadi hak milik yang sah dan bersertifikat. Dengan pegawai yang selalu berganti-ganti dari tiap tahun ke tahun, sekarang Bapak Simon memiliki 4 orang pegawai tetap dan 1 orang pegawai tidak tetap.
Sebelum membuka usaha sablon, beliau juga pernah mencoba keperuntungannya di bidang konveksi pakaian yang hanya mempunyai satu orang pegawai, namun keahlian dari pegawai tersebut bisa tidak maksimal dan membutuhkan pengarahan terlebih dahulu dari beliau. Usaha konveksi ini sangat merugikan beliau, karena belum cukup pengalaman dan baru memulai usaha dibidang konveksi tersebut.
Dengan bermodal awal untuk membuka usaha sablon ini, beliau bersama istri menyiapkan segala keperluan untuk membuka usaha barunya yang bergerak di bidang penyablonan pakaian yaitu sebesar 20 juta rupiah. Modal awal sebesar ini belum termasuk mesin untuk menjahit. Mesin jahit baru diadakan pada tahun 2006 dengan modal 6 juta yang terdiri dari 5 unit mesin jahit diantaranya mesin jahit 2 unit, mesin obras 1 unit, dan mesin overdeck 1 unit.
Awal dari usaha ini masih sepi oleh konsumen, namun lambat laun usaha ini mulai dikenal oleh orang banyak setelah Bapak Simon beserta istri yang bernama Isti berinisiatif untuk mempromosikan usaha sablonnya melalui brosur ke sekolah-sekolah dan koran/majalah Tempo. Lalu dari promosi yang telah dilakukan, banyak konsumen yang mendatangi lokasi beliau yang mengaku mengetahui promosi ini dari koran/majalah Tempo.
Pada tahun 2007, usaha konveksi dan penyablonan ini sempat bekerja sama dengan distro-distro yang berada di daerah Blok M, Blok A, Baritu, dan Taman Puring. Namun, kerja sama ini tidak banyak menguntungkan Bapak Simon karena setiap bulannya hanya berhasil menjual kurang lebih sebanyak 4 buah pakaian saja.
Pembelian tempat usaha yang berada di Jl. Lamtoro No. 44 Pamulang Timur ini, awalnya kontrak. Tetapi setelah 6 tahun berjalan yaitu tepatnya pada Januari 2010, tempat usaha ini sudah menjadi hak milik yang sah dan bersertifikat. Dengan pegawai yang selalu berganti-ganti dari tiap tahun ke tahun, sekarang Bapak Simon memiliki 4 orang pegawai tetap dan 1 orang pegawai tidak tetap.
sejarah mina lele
Nama Usaha : Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Peternakan Mina Lele
Ketua UKM : Bapak Abdul Kodir
Alamat : Jl. Pinang Rt. 002/004, Pamulang Timur, Tangerang Selatan
No. Telepon : 0856-8809865
Tahun Berdiri : 1995-1996
Jenis/Bidang Usaha : Ternak Ikan Lele
Sejarah Organisasi :
Awalnya, tambak-tambak tersebut adalah bekas areal persawahan. Seiring berjalannya waktu, areal persawahan tersebut berganti menjadi kolam-kolam tambak yang diisi oleh ikan mas. Dan akhirnya berganti menjadi tambak ikan lele sejak tahun ’80-an. Hal ini dikarenakan cuaca dan iklim di sekitar tambak tidak sesuai atau tidak cocok untuk beternak jenis ikan yang lain, yaitu faktor air yang tidak terlalu bersih dan alur air yang lambat (sumber air hanya berasal sungai atau air hujan). Selain itu, beternak ikan lele lebih mudah dalam hal perawatan dan pengelolaannya.
Berdirinya Usaha Kecil Menengah Peternakan Mina Lele diawali pada tahun 1995-1996, yang pada awalnya modal pembentukan UKM tsb berasal dari modal sendiri. Bapak X, seorang pegawai kecamatan, yang memberi nama untuk kelompok ternak tersebut. Beliau menamakan kelompok ternak tersebut dengan nama Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Peternakan Mina Lele. UKM ini dinamakan Peternakan Mina Lele karena di sekitar daerah tersebut juga ada nama UKM Peternakan Mina Udang. Sehingga, yang membedakan antara UKM tersebut hanyalah jenis bidang usaha ternaknya.
Ketua UKM : Bapak Abdul Kodir
Alamat : Jl. Pinang Rt. 002/004, Pamulang Timur, Tangerang Selatan
No. Telepon : 0856-8809865
Tahun Berdiri : 1995-1996
Jenis/Bidang Usaha : Ternak Ikan Lele
Sejarah Organisasi :
Awalnya, tambak-tambak tersebut adalah bekas areal persawahan. Seiring berjalannya waktu, areal persawahan tersebut berganti menjadi kolam-kolam tambak yang diisi oleh ikan mas. Dan akhirnya berganti menjadi tambak ikan lele sejak tahun ’80-an. Hal ini dikarenakan cuaca dan iklim di sekitar tambak tidak sesuai atau tidak cocok untuk beternak jenis ikan yang lain, yaitu faktor air yang tidak terlalu bersih dan alur air yang lambat (sumber air hanya berasal sungai atau air hujan). Selain itu, beternak ikan lele lebih mudah dalam hal perawatan dan pengelolaannya.
Berdirinya Usaha Kecil Menengah Peternakan Mina Lele diawali pada tahun 1995-1996, yang pada awalnya modal pembentukan UKM tsb berasal dari modal sendiri. Bapak X, seorang pegawai kecamatan, yang memberi nama untuk kelompok ternak tersebut. Beliau menamakan kelompok ternak tersebut dengan nama Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Peternakan Mina Lele. UKM ini dinamakan Peternakan Mina Lele karena di sekitar daerah tersebut juga ada nama UKM Peternakan Mina Udang. Sehingga, yang membedakan antara UKM tersebut hanyalah jenis bidang usaha ternaknya.
Langganan:
Postingan (Atom)