Berdirinya Usaha kecil Menengah Artis T-Shirt Screen Printing ini butuh perjuangan yang tidak gampang dari Bapak Simon selaku pendiri UKM tersebut. Diawali pada 05 September 2004, beliau dengan keterampilan yang dimiliki bersama istri membuka usaha sablon pakaian. Sebelum mendirikan usaha sablonnya sendiri, beliau pernah bekerja di suatu perusahaan terkemuka di Jakarta. Namun, beliau bersama istri sangat ingin mengaplikasikan hobi mereka yaitu menyablon pakaian yang bergerak di bidang keterampilan dan kesenian. Selama beliau bekerja di perusahaan tersebut, beliau juga mempunyai pekerjaan sampingan yaitu menyablon. Namun, beliau hanya sebagai pekerja. Maka dari itu, beliau sangat ingin membuka usaha sendiri dengan modal keterampilan dan hobi yang dimilikinya tersebut.
Sebelum membuka usaha sablon, beliau juga pernah mencoba keperuntungannya di bidang konveksi pakaian yang hanya mempunyai satu orang pegawai, namun keahlian dari pegawai tersebut bisa tidak maksimal dan membutuhkan pengarahan terlebih dahulu dari beliau. Usaha konveksi ini sangat merugikan beliau, karena belum cukup pengalaman dan baru memulai usaha dibidang konveksi tersebut.
Dengan bermodal awal untuk membuka usaha sablon ini, beliau bersama istri menyiapkan segala keperluan untuk membuka usaha barunya yang bergerak di bidang penyablonan pakaian yaitu sebesar 20 juta rupiah. Modal awal sebesar ini belum termasuk mesin untuk menjahit. Mesin jahit baru diadakan pada tahun 2006 dengan modal 6 juta yang terdiri dari 5 unit mesin jahit diantaranya mesin jahit 2 unit, mesin obras 1 unit, dan mesin overdeck 1 unit.
Awal dari usaha ini masih sepi oleh konsumen, namun lambat laun usaha ini mulai dikenal oleh orang banyak setelah Bapak Simon beserta istri yang bernama Isti berinisiatif untuk mempromosikan usaha sablonnya melalui brosur ke sekolah-sekolah dan koran/majalah Tempo. Lalu dari promosi yang telah dilakukan, banyak konsumen yang mendatangi lokasi beliau yang mengaku mengetahui promosi ini dari koran/majalah Tempo.
Pada tahun 2007, usaha konveksi dan penyablonan ini sempat bekerja sama dengan distro-distro yang berada di daerah Blok M, Blok A, Baritu, dan Taman Puring. Namun, kerja sama ini tidak banyak menguntungkan Bapak Simon karena setiap bulannya hanya berhasil menjual kurang lebih sebanyak 4 buah pakaian saja.
Pembelian tempat usaha yang berada di Jl. Lamtoro No. 44 Pamulang Timur ini, awalnya kontrak. Tetapi setelah 6 tahun berjalan yaitu tepatnya pada Januari 2010, tempat usaha ini sudah menjadi hak milik yang sah dan bersertifikat. Dengan pegawai yang selalu berganti-ganti dari tiap tahun ke tahun, sekarang Bapak Simon memiliki 4 orang pegawai tetap dan 1 orang pegawai tidak tetap.
Tentang Sentral UKM
- Sentral Usaha Kecil Menengah Pamulang Timur
- Tanggerang Selatan, Banten, Indonesia
- Sentral Usaha Kecil Menengah (UKM) daerah pamulang timur adalah salah satu wadah yang dibentuk oleh mahasiswa UIN Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan masuk 2007 dalam KKS-BT tahun 2010.. tujuan Sentral UKM ini adalah dengan harapan dapat membantu informasi terbaru tentang UKM di luar atau info-info pengembangan bisnis ke UKM Pamulang Timur atau membantu pemasaran UKM di daerah Pamulang Timur..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Meniti dari bawah untuk meraih sukses, tetap semangat
BalasHapussemoga tetap berjaya dan terus semangat
BalasHapus